brochifar

Brochifar obat apa?

Brochifar adalah kombinasi beberapa jenis obat yang digunakan untuk meredakan gejala flu atau pilek seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat atau hidung meler, bersin-bersin, serta batuk kering. Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet dan masuk kategori obat bebas terbatas yang dapat dibeli tanpa resep dokter namun tetap harus memperhatikan dosis anjuran penggunaannya.

Brochifar mengandung 4 bahan aktif yang masing-masing memiliki fungsi spesifik untuk meredakan gejala flu. Paracetamol bermanfaat untuk meredakan demam, pusing serta nyeri. Phenylpropanolamine HCl berfungsi meredakan hidung tersumbat, sementara CTM digunakan untuk meredakan alergi serta mengurangi batuk. Ada juga dextromethorpan HBr yang bermanfaat meredakan batuk kering yang biasanya menyertai flu.

Ringkasan Obat Brochifar

KandunganParacetamol: 500 mg, Dextromethorphan HBr 15 mg, Phenylpropanolamine HCl 15 mg, Chlorpheniramine maleate 2 mg
Jenis obatAnalgetik, antipiretik, dekongestan hidung, antihistamin, antitusif
KategoriObat bebas terbatas
KegunaanMeredakan gejala flu seperti demam, pusing, hidung tersumbat atau meler, bersin-bersin dan batuk tidak berdahak
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (hindari)
ProdusenIfars
HargaRp. 3.000 – 5.000 per strip isi 10 kaplet, per box isi strip

Cara Kerja dan Fungsi Obat Brochifar

Fungsi Brochifar dalam tubuh yaitu sebagai pereda nyeri dan demam, meredakan hidung tersumbat dan alergi serta menekan batuk. Manfaat ini didapat dari kombinasi bahan aktifnya yang berupa:

  • Paracetamol, bersifat analgetik dengan menghambat impuls nyeri dan dapat meredakan demam dengan menghambat kerja bagian hipotalamus yang mengatur suhu tubuh. Obat ini juga memiliki efek anti inflamasi namun lemah.
  • Dextromethorphan HBr, antitusif agen yang dapat menekan rangasangan batuk langsung pada pusat pengatur batuk di otak.
  • Phenylpropanolamine HCl, adalah obat jenis simpatomimetik tidak langsung yang digunakan untuk meredakan hidung tersumbat akibat flu.
  • Chlorpheniramine maleate, adalah antihistamin yang dapat menghambat produksi histamin endogen tubuh sehingga dapat meredakan reaksi alergi pada saluran pernapasan, pencernaan maupun kulit.

Indikasi dan Kegunaan Brochifar

Brochifar digunakan untuk meredakan berbagai gejala yang menyertai flu dan pilek seperti:

  • Demam.
  • Hidung tersumbat atau meler.
  • Bersin-bersin.
  • Sakit kepala.
  • Batuk kering.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap salah satu bahan aktif obat ini.
  • Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal berat serta penderita diabetes mellitus.
  • Orang dengan riwayat alergi terhadap obat jenis simpatomimetik seperti ephedrin dan phenylephrine.
  • Pasien yang sedang diterapi menggunakan obat-obatan penghambat monoamine oksidase (MAOI).

Dosis Brochifar dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Brochifar untuk meredakan gejala flu yang disertai batuk

  • Dosis dewasa: 1  kaplet 3 – 4 kali sehari.
  • Dosis anak-anak:
    • Umur 6 – 12 tahun: ½ kaplet 3 –  4 kali sehari..
    • Umur 12 tahun ke atas: sama dengan dosis dewasa.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah makan untuk menghindari efek pada pencernaan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsi obat ini.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Brochifar pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Brochifar

Brochifar umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Brochifar meliputi:

  • Mengantuk.
  • Mulut kering.
  • Mual dan muntah.
  • Retensi urin.
  • Gangguan psikomotorik.
  • Takikardia, aritmia, dan jantung berdebar.
  • Kerusakan hati (penggunaan dosis tinggi dan penggunaan jangka panjang).

Efek Overdosis Brochifar

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Brochifar dapat berupa pendarahan saluran cerna yang ditandai nyeri perut dan muncul bercak darah pada feses, toksisitas ginjal dan hati, gangguan fungsi jantung. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi saat menggonsumsi obat dengan bahan aktif yang sama dengan Brochifar.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita asma dan gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Obat ini menyebabkan kantuk, hindari mengendarai kendaraan atau menggunakan mesin berat yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
  • Hindari konsumsi bersamaan dengan alkohol karena dapat meningkatkan efek samping obat ini.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Brochifar untuk ibu hamil?

Bahan aktif Brochifar berupa phenylpropanolamin digolongkan dalam jenis obat kategori C untuk ibu hamil. Penggunaan obat jenis ini pada hewan percobaan menandakan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan.

Sementara bahan lain obat ini berupa CTM dan dextromethorpan masuk jenis obat kategori B dan paracetamol kategori A. Oleh karena itu penggunaan Brochifar untuk ibu hamil sebaiknya dihindari untuk meminimalisir kemungkinan efeknya pada janin, terutama untuk kehamilan trimester pertama.

Bolehkah Brochifar untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Brochifar berupa chlorphiramine maleate (CTM) merupakan antihistamin yang diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui, walaupun jumlahnya kecil namun efeknya pada bayi tetap perlu diwaspadai. Untuk menghindari kemungkinan risiko kesehatan pada bayi sebaiknya menghindari obat ini selama masa menyusui.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Brochifar bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Brochifar dengan obat-obat berikut:

  • Antikoagulan (warfarin), meningkatkan risiko pendarahan akibat peningkatan efek koagulasi darah.
  • Carbamezepine, fenobarbital, fenitoin, meningkatkan risiko kerusakan hati.
  • Metoclopramide, meningkatkan efek analgetik dari paracetamol.
  • Obat depresan saraf pusat, meningkatkan efek samping dengan dextromethorpan.
  • Obat jenis MAOI, dapat menyebabkan krisis hipertensi yang berakibat fatal.